Hilirisasi Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia Targetkan Hilirisasi Baterai Kendaraan Listrik dalam Waktu Dekat

Indonesia Targetkan Hilirisasi Baterai Kendaraan Listrik dalam Waktu Dekat
Indonesia Targetkan Hilirisasi Baterai Kendaraan Listrik dalam Waktu Dekat

JAKARTA - Indonesia tengah berada di jalur transformasi energi yang semakin hijau.

Pemerintah menaruh perhatian besar pada pengembangan kendaraan listrik, khususnya melalui hilirisasi baterai yang menjadi komponen penting dalam industri otomotif masa depan. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, menyatakan bahwa Indonesia memproyeksikan mampu memulai hilirisasi baterai kendaraan motor dan mobil dalam dua tahun ke depan.

“Jadi mungkin dalam dua tahun ke depan akan mulai ada hilirisasi baterai yang dihasilkan dari Indonesia sendiri, utamanya baterai berbasis nikel,” ujar Setia Diarta saat menghadiri pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Makassar, Rabu lalu. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong industri kendaraan listrik nasional sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya nikel yang melimpah di dalam negeri.

Upaya pemerintah dorong industri baterai

Hilirisasi baterai bukan sekadar proyek jangka pendek, tetapi bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk menguatkan ekosistem kendaraan listrik. Setia Diarta menekankan, pemerintah telah mendukung pembangunan pabrik baterai oleh berbagai konsorsium, termasuk keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Beberapa fasilitas sedang dibangun di Karawang, yang nantinya akan menjadi pusat produksi baterai nasional.

Langkah ini menjadi sinyal positif bagi investor dan pelaku industri, karena Indonesia bukan hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen baterai kendaraan listrik. Hilirisasi baterai diyakini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global, khususnya di sektor kendaraan ramah lingkungan yang kini menjadi tren dunia.

Kendaraan listrik hadir di pameran otomotif

Dalam ajang GIIAS Makassar, setiap gerai yang hadir menampilkan kendaraan dengan emisi rendah sekaligus mengedukasi pengunjung tentang manfaat kendaraan listrik. Setia Diarta menjelaskan, pengunjung bisa melihat secara langsung teknologi yang digunakan, jenis baterai, serta kontribusi kendaraan terhadap pengurangan emisi. Hal ini sekaligus memberi pengalaman interaktif, di mana masyarakat dapat memahami inovasi dan perkembangan industri otomotif yang berkelanjutan.

“Kita bisa melihat perkembangan dan kontribusi kendaraan yang dipamerkan terhadap emisi, teknologi yang digunakan, jenis baterai, dan segala macam yang bisa diinteraksikan langsung,” katanya. Kehadiran kendaraan listrik di pameran ini tidak hanya sekadar pameran produk, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat teknologi ramah lingkungan.

Potensi pasar kendaraan listrik di Sulawesi Selatan

Ketua Umum Gaikindo, Putu Juli Ardika, menilai perkembangan kendaraan listrik sangat tepat untuk masyarakat di Sulawesi Selatan. Daerah ini memiliki kelebihan produksi listrik, yang membuat infrastruktur charging kendaraan listrik menjadi lebih mudah dijalankan, bahkan untuk penggunaan rumah tangga.

“Teknologi kendaraan ini sudah memungkinkan untuk melakukan charging di rumah. Jadi sambil jalan pun bisa diatur, apalagi di Sulawesi Selatan ini produksi listriknya berlebih,” ujar Putu Juli. Kondisi ini menjadi keuntungan strategis, karena mempermudah masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan tanpa mengalami kendala energi.

GIIAS Makassar sendiri memiliki kontribusi signifikan terhadap penjualan kendaraan secara nasional, dengan target mencapai 4,1 persen dari total penjualan di Indonesia. Makassar dipandang sebagai hub kendaraan untuk wilayah Timur Indonesia, dengan populasi sekitar 1,4 juta jiwa, sedangkan total populasi di Indonesia Timur mencapai sekitar 50 juta jiwa.

Optimisme terhadap pertumbuhan industri kendaraan listrik

Putu Juli optimistis, potensi pasar di wilayah Timur Indonesia sangat besar, mengingat tingkat kepemilikan kendaraan per seribu penduduk masih relatif rendah. Dengan demikian, pengenalan kendaraan listrik di Makassar dan sekitarnya berpeluang membuka pasar baru yang luas, sambil mendukung program transisi energi nasional.

Hilirisasi baterai di Indonesia tidak hanya mempersiapkan negara untuk menjadi produsen global, tetapi juga meningkatkan ketahanan industri nasional. Dengan tersedianya baterai lokal, biaya produksi kendaraan listrik di Indonesia bisa lebih efisien, sekaligus mendorong inovasi teknologi di sektor otomotif.

Mendorong ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan

Pengembangan baterai berbasis nikel dan kendaraan listrik secara paralel juga mendorong terbentuknya ekosistem industri hijau. Mulai dari bahan baku, produksi baterai, sampai distribusi kendaraan listrik, seluruh proses memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi.

Selain itu, edukasi yang diberikan melalui pameran otomotif menjadi kunci untuk mendorong adopsi masyarakat. Dengan memahami manfaat kendaraan listrik, masyarakat akan lebih termotivasi untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan ramah lingkungan, mendukung target nasional dalam pengurangan emisi karbon.

Dengan strategi hilirisasi baterai yang jelas, dukungan konsorsium dan BUMN, serta potensi pasar yang besar, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara. Transformasi ini tidak hanya penting bagi industri otomotif, tetapi juga sebagai langkah nyata menuju energi bersih dan masa depan yang lebih hijau.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index